
Pastor Kristo Suhardi SVD. Pegiat sosial dan sastra, pernah bekerja di Flores Pos bermarkas di Ende dan inisiator pembentukan Komunitas Sastra Rakyat Ende. Beliau bersama kru Sare pernah menggelar Malam Puisi bertajuk Manusia Pasung di Ende, ores, NTT, Mei 2016 lalu.
Oleh Avent Saur
Salam #BelumKalah Kristo.
Ketika kasus Ansel mengemuka ke publik, engkau saat itu masih seorang calon pastor.
Tahun lalu, engkau sudah jadi pastor. Ya pastor muda, energik dg aneka potensi baik sosial maupun sastra.
Saat itu engkau tahu soal bayangan menjadi pastor itu apa. Berani bertangan kotor, misalnya.
Harus kotor lantaran persoalan orang-orang kecil yang diabaikan dan direndahkan oleh orang-orang di sekitar.
Dan jika ada orang-orang yang memiliki perkataan dan gagasan serta tindakan keliru terhadap orang dengan gangguan jiwa, engkau berani melawan dg perkataanmu yang bagus, gagasanmu yang cerdas dan tindakan kasihmu yang nyata.
Dan engkau juga berani menghadapi sorotan orang-orang di sekitar yang memandang rendah dirimu yang masih muda, yang kurang memperhitungkan semangatmu.
Misalnya, “Kamu buat apa saja terhadap orang dengan gangguan jiwa yang tidak ada potongan?”
“Aduhhh, ini perkataan sadis,” katamu. Lanjutmu, “Mau bagaimana lagi?”
Selamat teruskan melangkah di jalan ini. Engkau masih muda, dan sangat muda.
_____________
Ende, 25 Agustus 2018